Jumat, 17 Mei 2013

Kurikulum 2013

Awal tahun 2013, tersiar berita akan adanya kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 sebagai pengganti kurikulum lama yaitu kurikulum 2006 yang berbasis kompetensi. Yang lebih dikenal dengan kurikulum KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pensidikan).
Meskipun diberlakukan kurikulum baru, namun tentunya baru digunakan pada kelas awal atau kelas I dan IV untuk tingkat SD, kelas VII untuk tingkat SMP dan kelas X untuk SMA.
Memperhatikan isi dari kurikulum 2013 tersebut, ternyata ada beberapa perubahan yang tentunya untuk saat ini membuat para guru sedikit kebingungan. Selain belum adanya juklak dari Kemendikbudnas mau diberlakukan serentak atau percobaan pada beberapa sekolah menyebabkan sekolah- sekolah sulit merancang dan merencanakan program sejak dari awal.
Mengenai alokasi waktu pada setiap mata pelajaran juga terdapat beberapa perubahan. Seperti pada alokasi untuk mata pelajaran Bahasa Insonesia yang 6 jam per minggu dari sebelumnya yang hanya 4 jam per minggu. Alokasi waktu untuk mata pelajaran agama yang bertambah 1 jam, juga alokasi waktu untuk mata pelajaran kesenian yang bertambah 1 jam.j
Selain hal tersebut juga dengan dihilangkannya mata pelajaran TIK dari materi pokok. Untuk mata pelajaran keterampilan TIK menjadi satu dengan semua mata pelajaran. Dengan demikian untuk semua mata pelajaran harus berbasis pada TIK. Misalnya dengan pembelajaran menggunakan LCD, atau penugasan yang harus mencari dari internet, atau pemberian tugas dan pengiriman tugas melalui email.
Untuk sekolah- sekolah di kota ( besar) hal demikian tentu tidak menjadi persoalan yang serius. Namun untuk sekolah- sekolah di pinggiran atau pelosok, tentu hal itu akan menjadi persoalan yang sangat serius. Dan semoga hal itu tidaklah benar- benar terjadi.
Pemberlakuan kurikulum yang secara bertahap juga akan merepotkan dalam pembagian tugas mengajar untuk para guru di sekolah. Di awal pemberlakuan kurikulum 2013 guru di suatu sekolah masih bisa mencukupi, namun sampai dengan 3 tahun ke depannya tentu akan banyak perubahan. Untuk tingkat SD yang masih menggunakan guru kelas tentu tidak menjadi masalah. Namun untuk tingkat SMP dan SMA tentunya akan ada masalah yang dihadapi. Ini disebabkan adanya mata pelajaran yang pada akhirnya kekurangan guru, namun ada pula yang kelebihan guru. Hal ini karena di SMP dan SMA menggunakan guru mata pelajaran yang alokasi waktu jam mengajarnya ditentukan dengan minimal yang harus dilakukan.
Apapun masalah dan kendala yang dihadapi di masinh- masing sekolah semoga kurikulum baru, kurikulum 2013 tetap membawa manfaat dan menuju pada perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Tetap maju, dan semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar